Dapat Santunan dari Kemensos, Korban Selamat Ungkap Kengerian Longsor Pekalongan
By Admin
nusakini.com, - Bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, menyisakan banyak cerita. Salah satunya dari Musrofin (23), karyawan kafe Allo Coffe yang lolos dari maut.
Kisah sedih tersebut dituturkan Musrofin saat dijenguk Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di RSUD Kajen pada Sabtu (25/1/2025).
"Saat longsor terjadi, sedang ngerjain apa di sana?," tanya Wamensos Agus kepada Musrofin (23), warga Dukuh Sipetung, Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Musrofin menjawab bahwa dia bekerja di kafe Allo Coffe yang menjadi salah satu bangunan terdampak paling parah hingga merenggut banyak korban jiwa.
Memang, dari sekian bangunan yang terdampak longsor, bangunan kafe itulah yang memakan banyaknya korban meninggal karena dijadikan oleh warga yang melintas sebagai tempat berteduh ketika hujan deras terjadi pada Senin (20/1/2025) malam, sebelum terjadinya longsor. Selain itu, menurut laporan dari Camat Petungkriyono, jalur jalan yang melewati posisi kafe ini merupakan jalan alternatif menuju kawasan wisata Dieng, Wonosobo, sehingga banyak wisatawan yang berteduh ketika hujan turun di malam itu.
"Longsoran ini kan ada tiga titik, dan korban meninggal yang terbanyak ditemukan ada di titik Kafe Allo Coffe," ucap salah satu perwakilan dari TNI yang ikut mengevakuasi para korban.
Lebih lanjut, Musrofin menjelaskan ketika malam sebelum kejadian, saat itu Ia melihat adanya genangan air di area belakang kafe akibat tersumbatnya aliran pipa, hingga menyebabkan air masuk ke dapur kafe.
"Saya keluar bersama teman untuk perbaiki selokan di belakang, pas saya keluar, dari atas langsung turun longsor," ucap Musrofin.
Saat itu menurutnya, di dalam kafe ada sekitar 11 orang, dua di antaranya adalah rekan kerjanya. Seketika, longsor menyapu bangunan kafe tersebut. Beruntung, Musrofin dan seorang rekannya berada di luar bangunan. Ia mencoba menyelamatkan diri dengan berlari ke arah persawahan yang berada di bawah, nahasnya dia terjatuh dan terbawa terjangan material longsor yang menyeretnya sejauh 50 meter.
"Saya kebawa sama longsornya, tapi alhamdulillah saya kegulungnya ke samping dan itu daratan," ucapnya seraya mengatakan longsor menyapu para korban lain yang berada di dalam kafe ke arah bawah berupa jurang dan sungai.
Meski tergulung material longsor, Musrofin berhasil bangkit. Dengan kondisi lengan kanannya yang patah akibat terjangan longsor, dia berlari menyelamatkan diri menjauh dari lintasan luncuran longsor ke dekat sebuah gubuk kecil.
"Sesampainya di situ ternyata banyak orang yang juga terkena longsoran tapi masih selamat, saya di situ berteduh sambil menunggu pertolongan dari jam sembilan malam sampai pagi," katanya.
Ia mengatakan, selama menunggu itu mengalami kedinginan hebat karena hanya ada kaos yang melekat pada tubuhnya.
Akhirnya, setelah melalui dinginnya malam di wilayah pegunungan tempatnya berada, keesokan hari sekitar pukul tujuh pagi, Musrofin dan beberapa korban selamat lainnya berhasil di evakuasi dan mendapat penanganan medis di Puskesmas, hingga selanjutnya dirujuk ke RSUD Kajen Pekalongan. Dalam kejadian itu, Musrofin mengalami patah tulang di lengan kanan serta mengalami luka di bagian dada dan wajah sebelah kanan.
Musrofin mendapatkan santunan untuk korban luka berat dari Kemensos sebesar Rp5 juta dan paket sembako.
"Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Agus selaku Wamensos atas kunjungan dan bantuan yang sudah diberikan kepada saya, semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan," ucapnya. (*)